Friday 21 October 2011

Back to Basic

Jika Anda berjaya dlm pelajaran dan berkerjaya
Jgn lupa Back to Basic untuk berjaya Di Jalan Allah...

Jika Anda ditakdirkan hidup mewah..
Jgn lupa Back to Basic untuk hidup Bersederhana..

Setiap Insan Ditakdirkan untuk berjaya dgn usaha.... 

Friday 14 October 2011

Jangan Jangan Jangan

Jangan Sengaja Lewatkan Solat
Perbuatan ini Allah yidak suka
Kalau tertidur lain cerita

Jangan masuk bilik air tanpa 
Memakai alas kaki (selipar)
Takut kalau-kalau terbawa keluar najis
Mengotori seluruh rumah kita

Jangan biarkan pinggan mangkuk
Yang telah digunakan tidak dibasuh 
Makruh kerana ia memberhayakan

Jangan tidur selepas solat subuh
Nanti rezeki mahal
Kerana pagi-pagi itu membuka
Pintu berkat

Jangan makan tanpa membaca
BISMILLAH dan doa makan
Nanti rezeki kita dikongsi syaitan

Jangan keluar rumah tanpa niat
Untuk membuat kebaikan
Takut-takut kita mati dalam perjalanan

Jangan pakai sepatu atau selipar yang
Berlaianan pasangan 
Makruh dan mewarisi kepapan

Jangan biarkan mata liar di perjalanan
Nanti kita gelap di selaputi dosa

Jangan menangguh taubat bila berbuat
Dosa kerana mati boleh datang
Bila-bila masa

Jangan ego untuk meminta maaf pada
Ibu bapa dan sesama manusia
Kalau memang kita bersalah

Jangan mengumpat sesama rakan taulan
Nanti rosak persahabatan kita
Hilang bahagia

Jangan lupa bergantung dengan ALLAH
Dalam setiap kerja kita
Nanti kita sombong apabila berjaya
Kalau gagal kecewa pula

Jangan pertikaikan kenapa ISLAM
Itu berkata JANGAN
Sebab semuanya untuk keselamatan kita

Allah lebih mengetahui apa yang terbaik
Untuk hamba ciptaanNya

Friday 7 October 2011

Macam mana nak terus kan??? Jika X boleh menerangkannya..

Bagaimana nak mengungkapkannya.. 
HARI INI, aku berdiri.. bagun.. makan.. di rumah sendiri.. semua nya sendiri. permasalahannya begaimana aku nak teruskan study aku tanpa ada improvement? presentation for proposal lagi tinggal 3 minggu lagi.. aku takat aku x boleh nak perform dengan baik. Sebabnya aku x boleh nak present dihadapan, lack of communication English Skill.. huhu.. rasa nak STOP STUDY jer.. apa cara nya aku nak improve talk English aku?? aku tahu usaha aku penting.. tapi aku kena ada initiative lain.. aku kena ada orang ajar talk English.. kena ada orang PUSH to talk.. kalau tak samapai ketua aku x boleh.. macam mana?? 

Saturday 1 October 2011

For the Rest of My Life Lyrics









I praise Allah for sending me you my love
You’ve found your home it’s here with me, and I’m here with you
Now let me let you know
You’ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along, oh
And there’s a couple of words I want to say

Chorus: 
For the rest of my life, I'll be with you
I'll stay by your side, honest and true
Till the end of my life, I'll be loving you, loving you
For the rest of my life, through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I, I’ll be there for you
I know it deep in my heart

I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You’re my wife, and my friend and my strength
And I pray we’re together in Jannah
Finally now I’ve found my self, I feel so strong
Yes everything was changed when you came along, oh
And there’s a couple of words I want to say

Chorus:
For the rest of my life, I’ll be with you
I’ll stay by your side, honest and true
Till the end of my time, I’ll be loving you, loving you
For the rest of my life, through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I, I’ll be there for you
I know it deep in my heart
And now that you’re here, in front of me
I strongly feel love
And I have no doubt, and I’ll sing it loud
And that I will love you eternally

Chorus:
For the rest of my life, I’ll be with you
I’ll stay by your side, honest and true
Till the end of my time, I’ll be loving you, loving you
For the rest of my life, through days and nights
I’ll thank Allah for opening my eyes
Now and forever I, I’ll be there for you
I know it deep in my heart

“For The Rest Of My Life” Official Music Video by Maher Zain.
Album: Thank You Allah
Directed by: Lena Khan.
Lyrics: Mahir Zain, Charbel Amso, Abou Daneill & Bara Kherigi
Melody & Arrangement: Mahir Zain & Abou-Daniell
Awakening Records 2011

Sunday 4 September 2011

Hukum Puasa 6 Hari Dibulan Syawal


Dalil tentang Puasa Syawal

Dari Abu Ayyub radhiyallahu anhu:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan 6 hari pada Syawal, maka itulah puasa seumur hidup'." [Riwayat Muslim 1984, Ahmad 5/417, Abu Dawud 2433, AtTirmidzi 1164]

Hukum Puasa Syawal 
Hukumnya adalah sunnah: "Ini adalah hadits shahih yang menunjukkan bahwa berpuasa 6 hari pada Syawal adalah sunnah. Asy-Syafi'i, Ahmad dan banyak ulama terkemuka mengikutinya. Tidaklah benar untuk menolak hadits ini dengan alasan-alasan yang dikemukakan beberapa ulama dalam memakruhkan puasa ini, seperti; khawatir orang yang tidak tahu menganggap ini bagian dari Ramadhan, atau khawatir manusia akan menganggap ini wajib, atau karena dia tidak mendengar bahwa ulama salaf biasa berpuasa dalam Syawal, karena semua ini adalah perkiraan-perkiraan, yang tidak bisa digunakan untuk menolak Sunnah yang shahih. Jika sesuatu telah diketahui, maka menjadi bukti bagi yang tidak mengetahui." [Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa'imah lil Buhuuts wal Ifta', 10/389] 

Hal-hal yang berkaitan dengannya adalah: 
1. Tidak harus dilaksanakan berurutan. 
"Hari-hari ini (berpuasa syawal-) tidak harus dilakukan langsung setelah ramadhan. Boleh melakukannya satu hari atau lebih setelah 'Id, dan mereka boleh menjalankannya secara berurutan atau terpisah selama bulan Syawal, apapun yang lebih mudah bagi seseorang. ... dan ini (hukumnya-) tidaklah wajib, melainkan sunnah." [Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa'imah lil Buhuuts wal Ifta', 10/391] 

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
"Shahabat-shahabat kami berkata: adalah mustahab untuk berpuasa 6 hari Syawal. Dari hadits ini mereka berkata: Sunnah mustahabah melakukannya secara berurutan pada awal-awal Syawal, tapi jika seseorang memisahkannya atau menunda pelaksanaannya hingga akhir Syawal, ini juga diperbolehkan, karena dia masih berada pada makna umum dari hadits tersebut. Kami tidak berbeda pendapat mengenai masalah ini dan inilah juga pendapat Ahmad dan Abu Dawud." [Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab] Bagaimanapun juga bersegera adalah lebih baik: Berkata Musa: 'Itulah mereka telah menyusul aku. Dan aku bersegera kepada-Mu, Ya Rabbi, supaya Engkau ridho kepadaku. [QS Thoha: 84] 

2. Tidak boleh dilakukan jika masih tertinggal dalam Ramadhan 
"Jika seseorang tertinggal beberapa hari dalam Ramadhan, dia harus berpuasa terlebih dahulu, lalu baru boleh melanjutkannya dengan 6 hari puasa Syawal, karena dia tidak bisa melanjutkan puasa Ramadhan dengan 6 hari puasa Syawal, kecuali dia telah menyempurnakan Ramadhan-nya terlebih dahulu." [Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa'imah lil Buhuuts wal Ifta', 10/392]

Tanya : Bagaimana kedudukan orang yang berpuasa enam hari di bulan syawal padahal punya qadla(mengganti) Ramadhan ?

Jawab : Dasar puasa enam hari syawal adalah hadits berikut "Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu mengikutinya dengan enam hari Syawal maka ia laksana mengerjakan puasa satu tahun."

Jika seseorang punya kewajiban qadla puasa lalu berpuasa enam hari padahal ia punya kewajiban qadla enam hari maka puasa syawalnya tak berpahala kecuali telah mengqadla ramadlannya (Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin) 

Hukum mengqadha enam hari puasa Syawal 
Pertanyaan 
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz ditanya : Seorang wanita sudah terbiasa menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal setiap tahun, pada suatu tahun ia mengalami nifas karena melahirkan pada permulaan Ramadhan dan belum mendapat kesucian dari nifasnya itu kecuali setelah habisnya bulan Ramadhan, setelah mendapat kesucian ia mengqadha puasa Ramadhan. Apakah diharuskan baginya untuk mengqadha puasa Syawal yang enam hari itu setelah mengqadha puasa Ramadhan walau puasa Syawal itu dikerjakan bukan pada bulan Syawal ? Ataukah puasa Syawal itu tidak harus diqadha kecuali mengqadha puasa Ramadhan saja dan apakah puasa enam hari Syawal diharuskan terus menerus atau tidak ? 

Jawaban 
Puasa enam hari di bulan Syawal, sunat hukumnya dan bukan wajib berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian disusul dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka puasanya itu bagaikan puasa sepanjang tahun" [Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya] 

Hadits ini menunjukkan bahwa puasa enam hari itu boleh dilakukan secara berurutan ataupun tidak berurutan, karena ungkapan hadits itu bersifat mutlak, akan tetapi bersegera melaksanakan puasa enam hari itu adalah lebih utama berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala (yang artinya) : "..Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)" [Thaha : 84]

Juga berdasarakan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah yang menunjukkan kutamaan bersegera dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa Syawal secara terus menerus akan tetapi hal itu adalah lebih utama berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam (yang artinya) : "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus dikerjakan walaupun sedikit" 

Tidak disyari'atkan untuk mengqadha puasa Syawal setelah habis bulan Syawal, karena puasa tersebut adalah puasa sunnat, baik puasa itu terlewat dengan atau tanpa udzur. 

Mengqadha enam hari puasa Ramadhan di bulan Syawal, apakah mendapat pahala puasa Syawal enam hari
 Pertanyaan
Syaikh Abduillah bin Jibrin ditanya : Jika seorang wanita berpuasa enam hari di bulan Syawal untuk mengqadha puasa Ramadhan, apakah ia mendapat pahala puasa enam hari Syawal ?

Jawaban
Disebutkan dalam riwayat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda (yang artinya) : "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari bulan Syawal maka seakan-akan ia berpuasa setahun" Hadits ini menunjukkan bahwa diwajibkannya menyempurnakan puasa Ramadhan yang merupakan puasa wajib kemudian ditambah dengan puasa enam hari di bulan Syawal yang merupakan puasa sunnah untuk mendapatkan pahala puasa setahun. Dalam hadits lain disebutkan (yang artinya) : "Puasa Ramadhan sama dengan sepuluh bulan dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan dua bulan" Yang berarti bahwa satu kebaikan mendapat sepuluh kebaikan, maka
berdasarkan hadits ini barangsiapa yang tidak menyempurnakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit, atau karena perjalanan atau karena haidh, atau karena nifas maka hendaknya ia menyempurnakan puasa Ramadhan itu dengan mendahulukan qadhanya dari pada puasa sunnat, termasuk puasa enam hari
Syawal atau puasa sunat lainnya. Jika telah menyempurnakan qadha puasa Ramadhan, baru disyariatkan untuk melaksanakan puasa enam hari Syawal agar bisa mendapatkan pahala atau kebaikan yang dimaksud. Dengan demikian puasa qadha yang ia lakukan itu tidak bersetatus sebagai puasa sunnat Syawal.

Apakah suami berhak untuk melarang istrinya berpuasa Syawal 
Pertanyaan
Syaikh Abdullah bin Jibrin ditanya : Apakah saya berhak untuk melarang istri saya jika ia hendak melakukan puasa sunat seperti puasa enam hari Syawal ? Dan apakah perbuatan saya itu berdosa ?

Jawaban
Ada nash yang melarang seorang wanita untuk berpuasa sunat saat suaminya hadir di sisinya (tidak berpergian/safar) kecuali dengan izin suaminya, hal ini untuk tidak menghalangi kebutuhan biologisnya. Dan seandainya wanita itu berpuasa tanpa seizin suaminya maka boleh bagi suaminya untuk membatalkan puasa istrinya itu jika suaminyta ingin mencampurinya. Jika suaminya itu tidak membutuhkan hajat biologis kepada istrinya, maka makruh hukumnya bagi sang suami untuk melarang istrinya berpuasa jika puasa itu tidak membahayakan diri istrinya atau menyulitkan istrinya dalam mengasuh atau menyusui anaknya, baik itu berupa puasa Syawal yang enam hari itu ataupun puasa-puasa sunnat lainnya.

Hukum puasa sunnah bagi wanita bersuami
Pertanyaan
Syaikh Shalih Al-Fauzan ditanya : Bagaimanakah hukum puasa sunat bagi wanita yang telah bersuami ?

Jawaban
Tidak boleh bagi wanita untuk berpuasa sunat jika suaminya hadir (tidak musafir) kecuali dengan seizinnya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : "Tidak halal bagi seorang wanita unruk berpuasa saat suminya bersamanya kecuali dengan seizinnya" dalam riwayat lain disebutkan : "kecuali puasa Ramadhan" Adapun jika sang suami memperkenankannya untuk berpuasa sunat, atau suaminya sedang tidak hadir (bepergian), atau wanita itu tidak bersuami, maka dibolehkan baginya menjalankan puasa sunat, terutama pada hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa sunat yaitu : Puasa hari Senin dan Kamis, puasa
tiga hari dalam setiap bulan, puasa enam hari di bulan Syawal, puasa pada sepuluh hari di bulan Dzulhijjah dan di hari 'Arafah, puasa 'Asyura serta puasa sehari sebelum atau setelahnya. (Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita Muslimah, Amin bin Yahya Al-Wazan)

Sumber : www.salafy.or.id

Friday 26 August 2011

Malam Lailatul Qadar

Rahsia Malam Istimewa Disembunyikan Agar Mukmin Buat Amal Tanpa Pilih Malam Tertentu...

RAMADAN,
Bulan penuh keberkatan dan dalamnya ada satu malam yang baik dari 1,00 bulan iaitu 83 tahun. Malam Lailatul Qadar yang dicari setiap kali Ramadan adalah anugerah terbaik dalam kehidupan manusia. Sedarkah kita Allah telah memuliakan umatnya pasa malam lailatul qadar yang mempunyai kelebihan kerana malam itu menyaksikan turunnya Al-Quran Al-Karim.

Menurut pandangan sebahagian ahli tafsir, Al-Quran diturunkan sekali gus ke Baitulizzah di langit kedua pada malam lailatl qadar. Manakala Al-Quran diturankan ke bumi dan diterima oleh Rasulullah SAW melalui Jibril sebagai wahyu beransur-ansur selama 23 tahun. Bagi orang yang beriman, malam itu adalah peluang untuk mengerjakan sebanyak mungkin amal ibadah. Bahkan mereka berlumba-lumba bangun di malam hening dengan penuh keimanan dan engharapkan pahala daripada Allah.

Firman Allah yang bermaksud:
"Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al-Quran) pada malam kemulian (Lailatul Qadar). Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui apa dia kebesaran malam Lailatul Qadar itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhan mereka kerana membawa segala perkara. Sejahteralah malam yang berkat itu sehingga terbit fajar." (Surah Al-Qadar, ayat 1-5)

memasuki fasa ketiga bulan yang penuh keberkatan dan kemuliaan ini marilah kita gunakan peluang dan tawaran berharga ini bagi menambahkan bekalan akhirat. Lebih-lebih lagi pada 10 malam terakhir bulan Ramadan yang mempunyai banyak kelebihannya.

Lailatul Qadar malam ditunggu-tunggu mereka yang menginginkannya kerana berlaku pada satu malam saja sepanjangan tahun. Beruntung siapa yang memperolehnya dan rugi yang melepaskannya. Selain kelebihan beramal, malam Lailatul Qadar juga memperjelaskan segala urusan hidup manusia dengan penuh hikmah.

Firman Allah yang bermaksud:
"Sesungguhnya kami telah menurunkan Al-Quran itu pada malam yang berkat; kerana sesungguhnya kami sentiasa memberi peringatan dan amaran. Padanya dijelaskan tiap-tiap perkara yang mengandungi hikmat serta tetap berlaku. Iaitu perkara dari sisi kami; sesungguhnya kamilah yang mengutus Rasul-rasul. Sebagai rahmat dari Tuhanmu; sesungguhnya Allah jugalah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." (Surah Al-Dukhan, Ayat 3-6)

Berdasarkan ayat itu, sesetengah ulama berpendapat Allah telah menentukan rezeki, qada' dan qadar ke atas segala makluk-Nya selama setahun. Justeru, tidak pelik mengapa rahsia kedatangannya di sembunyikan Allah kepada kita. Menurut Imam Al-Razi, antara rahsia disembunyikan malam Lailatul Qadar supaya umat Islam dapat membesarkan keseluruhan malam bulan Ramadan tanpa memilih malam tertentu saja.

Bimbingan umat Islam tidak berusaha merebutnya dengan amal ibadat walaupun ditetapkan malam tertentu, atau pun dia  melakukan maksiat pada malam iyu sehingga mendapat kemurkaan Allah. Supaya umat Islam bersungguh-sungguh mencari Lailatul Qadar sehingga mendapat kemurkaan Allah. Supaya umat Islam bersungguh-sungguh mencari Lailatul qadar sehingga mampu memperbanyakkan ibadat lalu memperoleh paala daripada kesungguhannya itu. Melahirkan umay yang menghidupkan malam Ramadan dengan harapan betemu Lailatul Qadar sehingga meningkat amal solehnya.

Lailatul Qadar mengukur kekuatan iman dan takwa umat Islam selama ini. Walaupun ulama berbeza pendapat dalam menentukan waktunya, namun pendapat palingkuat berdasarkan hadis diriwayatkan Aisya bermaksud: "Cari malam Lailatul Qadar di malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan." (Riwayat Bukhari dan Muslim) Persoalan timbul di sini ialah bagaimanakah cara untuk kita mendapatkan Lailatul Qadar? Rasulullah SAW menggariskan beberapa langkah kepada umatnya supaya berusaha sedaya upaya mendapatkan Lailatul Qadar ini.

Menurut Imam Bukhari dan Muslim, Saisatina 'Aisyah meriwayatkan yang bermaksud: "Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila masuk malam sepuluh terakhir Ramadan, Baginda mengidupkan malam (dengan amal ibadah), mengejutkan keluarganya (bangun beribadah), bersungguh-sungguh (dalam ibadah) dan uzlah dari isteri-isterinya."

ARTIKEL INI MERUPAKAN PETIKAN BERITA HARIAN ONLINE / AGAMA / 23 OGOS 2011/ DARI HIZBUR RAHMAN / PERKONGSIAN ARTIKEL INI ADALAH UNTUK MANFAAT BERSAMA DAN SEMOGA KITA MENDAPAT HIDAYAH DARINYA. AMIN 

Thursday 25 August 2011

Kelebihan Solat Sunat Tarawih

Bulan Ramadhan bulan yang mulia. Jadi penuhkanlah hari-hari kita dengan membaca sesuatu yang bermanfaat. Elakkanlah dari bacaan yang menjurus kepada fitnah ataupun yang boleh melalaikan kita. Tidak salah jika mahu berblog jika ianya memberi manfaat bukan. Cuma jangan samapai melalaikan sudah. 


Malam Pertama:
Keluar dosa-dosa orang mukmin pada malam pertama sepertimana ia baru dilahirkan, mendapat keampunan dari Allah.
Malam Ke 2:
Diampunkan dosa-dosa orang mukmin yang sembahyang tarawih serta kedua ibubapanya (sekiranya mereka orang beriman).
Malam Ke 3:
Berseru Malaikat di bawah ‘Arasy’ supaya kami meneruskan sembahyang tarawih terus-menerus semoga Allah mengampunkan dosa engkau.
Malam Ke 4:
Memperolehi pahala ia sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran.
Malam Ke 5:
Allah kurniakan baginya pahala seumpama orang sembahyang di Masjidilharam, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsa.
Malam Ke 6:
Allah kurniakan pahala kepadanya pahala Malaikat-malaikat yang tawaf di Baitul Ma’mur (70 ribu malaikat sekali tawaf), serta setiap batu-batu dan tanah-tanah mendoakan supaya Allah mengampunkan dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang tarawih pada malam ini.
Malam Ke 7:
Seolah-olah ia dapat bertemu dengan Nabi Musa serta menolong Nabi ‘Alaihissalam menentang musuh ketatnya Fi’raun dan Hamman.
Malam Ke 8:
Allah mengurniakan pahala orang sembahyang tarawih sepertimana yang telah dikurniakan kepada Nabi Allah Ibrahim ‘Alaihissalam.
Malam Ke 9:
Allah kurniakan pahala dan dinaikkan mutu ibadat hambanya seperti Nabi Muhamad S.A.W.
Malam Ke 10:
Allah Subhanahuwata’ala mengurniakan kepadanya kebaikan di dunia dan akhirat.
Malam Ke 11:
Keluar ia daripada dunia (mati) bersih daripada dosa seperti ia baharu dilahirkan.
Malam Ke 12:
Datang ia pada hari Qiamat dengan muka yang bercahaya (cahaya ibadatnya).
Malam Ke 13:
Datang ia pada hari Qiamat dalam aman sentosa daripada tiap-tiap kejahatan dan keburukan.
Malam Ke 14:
Datang Malaikat menyaksikan ia bersembahyang tarawih, serta Allah tiada menyesatkannya pada hari Qiamat.
Malam Ke 15:
Semua Malaikat yang menanggung ‘Arasy, Kursi, berselawat dan mendoakan supaya Allah mengampunkan.
Malam Ke 16:
Allahsubhanahuwata’ala tuliskan baginya terlepas daripada neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga.
Malam Ke 17:
Allah kurniakan orang yang bertarawih pahalanya pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.
Malam Ke 18:
Seru Malaikat: Hai hamba Allah sesungguhnya Allah telah redha kepada engkau dan ibubapa engkau (yang masih hidup atau mati).
Malam Ke 19:
Allah Subhanahuwataala tinggikan darjatnya di dalam Syurga Firdaus.
Malam Ke 20:
Allah kurniakan kepadanya pahala sekalian orang yang mati syahid dan orang-orang solihin.
Malam Ke 21:
Allah binakan sebuah istana dalam Syurga daripada nur.
Malam Ke 22:
Datang ia pada hari Qiamat aman daripada tiap-tiap dukacita dan kerisauan (tidaklah dalam keadaan huru-hara di Padang Mahsyar).
Malam Ke 23:
Allah SWT binakan kepadanya sebuah bandar di dalam Syurga daripada nur.
Malam Ke 24:
Allah buka peluang 24 doa yang mustajab bagi orang bertarawih malam ini, (elok sekali berdoa ketika dalam sujud).
Malam Ke 25:
Allah Taala angkatkan daripadanya siksa kubur.
Malam Ke 26:
Allah kurniakan kepada orang bertarawih pahala pada malam ini seumpama 40 tahun ibadat.
Malam Ke 27:
Allah kurniakan orang bertarawih pada malam ini ketangkasan melintas atas titian Siratolmustaqim seperti kilat menyambar.
Malam Ke 28:
Allah Subhanahuwataala kurniakan kepadanya pahala 1000 darjat di akhirat.
Malam Ke 29:
Allah Subhanahuwataala kurniakan kepadanya pahala 1000 kali haji yang mabrur.
Malam Ke 30:
Allah Subhanahuwataala beri penghormatan kepada orang bertarawih pada malam terakhir ini yang teristimewa sekali, lalu berfirman: “Hai hambaKu: Makanlah segala jenis buah-buahan yang engkau ingini hendak makan di dalam syurga, dan mandilah engkau daripada air syurga yang bernama Salsabila, serta minumlah air daripada telaga yang dikurniakan kepada Nabi Muhammad S.A.W. yang bernama ‘Al-Kauthar”.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hadis Akhir Zaman

Dan pada Abu Hurairah r.a. Katanya: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Umat ku akn ditimpa penyakit-penyaki yang pernah menimpa umat-umat dahulu". Sahabat bertanya, "Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?" Nabi SAW. Menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah terlalu banyak seronok, terlalu mewah, menghimpunkan harta sebanyak mungkin, tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, saling memarahi, hasut menghasut sehingga jadi zalim menzalimi". (Riwayat Hakim)